ADA CINTA DI SEKOLAH (1996)
Oleh : Liza Febrienty
(Guru Bahasa SMPN 231 Jakarta)
Pagi hari di SMAN I Air Molek tahun 1996 sangat ramai dengan kegiatan hari pertama masuk sekolah, hari itu adalah hari yang sangat ditunggu – tunggu oleh Lisa salah satu siswi baru yang akan memulai menjadi salah satu siswi SMAN di sekolah pilihannya. Lisa sangat bersemangat untuk menjadi siswi SMA meskipun harus menerima selama 4 hari kegiatan pengenalan sekolah itu harus berkucir lima dengan tali rafia dengan papan nama didada yang terbuat dari potongan kardus yang bertuliskan “NAMAKU CECAK”.
“ Heey...Cecak...kemari...!” salah satu siswa senior yang terlibat dalam kegiatan pengenalan sekolah tersebut memanggil namanya.
“ Iya kak...saya datang !”
“ Untuk besok saya menyuruh kamu membawa 4 buah jeruk manis yang bertangkai lengkap dengan daunnya ok..., dan langsung diserahkan ke saya...Nia...sekretaris OSIS di sekolah ini....”.
“ Baik kak Nia..” ujar Lisa.
Di waktu yang sama, tak jauh dari tempat lisa, terdenganr juga seorang kakak kelas memanggil ” Heii...Komodo.., ayo kemari dekat saya..!”
Siswa yang bertuliskan NAMAKU KOMODOpun mendekat dengan suara panggilan itu..... entah apa yang dibicarakan tapi sekilas Lisa kagum dengan si KOMODO tersebut, berkulit putih, tinggi dengan rambut cepak, berhidung mancung dengan senyum yang menawan membuat Lisa jadi penasara dengan sosok cowok tampan tersebut.
Hari keempat pelaksanaan pengenalan sekolahpun tiba, dan hari itu adalah hari terakhir kegiatan pengenalan sekolah sekaligus kegiatan penutup,
“ Seluruh siswa siswi baru tidak diperkenankan pulang sampai jam 5 sore. Karena di sore hari akan ada kegiatan pemilihan peserta terbaik kegiatan pengenalan sekolah yang disebut Quen Mos dan King Mos. Di lapangan sekolah yang terpilih akan diberi hadiah mahkota yang terbuat dari daun dan berkalungkan rantaian permen dan coklat” teriak panitia melalui speaker sekolah.
“Lisa...., siapa nanti ya akan menjadi Quen Mos...,firasatku kamu deh...karena kamu ramah dan baik...” kata Noni salah satu siswi baru yang sekelas dengan Lisa. “
“Ah...semoga saja..., semoga jugaaa....” ujar Lisa. “
“ Iih...kamu berharap dengan si KOMODO ya...yang menjadi Kingnya...., bolehlah ngarep....wkwkwk!” “Tapi....siapa ya nama asli Si Komodo ganteng itu....” ujar Noni.
Lisapun tidak memperdulikan pertanyaan teman barunya itu...dan bersiap – siap untuk kegiatan di lapangan yang sebentar lagi akan di mulai.
“ Seluruh siswa dan siswi harap berkumpul di lapangan sekolah karena acara kegiatan penutupan Mos akan segera dilaksanakan...” Himbauan wakil kesiswaan melalui speker “.
Lisapun bersiap – siap menuju lapangn sekolah bersama teman – temannya,
“ Sudah jam 4 sore...ternyata..” ujar Lisa sambil melihat jam di pergelangan tangannya.
“ Sore ini kita akan umumkan siapa peserta Mos terbaik, bagi yang namanya nanti dipanggil harap maju ke depan untk menerima hadiah....” Ujar salah satu kakak kelas yang terlibat dalam kepanitiaan itu dengan semangat.
Semua peserta mulai penasaran siapa pasangan yang akan terpilih nanti. Acara demi acara pun dilewatkan dengan baik dan gembira di lapangan tersebut hingga akhirnya pengumuman peserta terbaikpun akan diumumkan.
“ Baiklah...adik – adik semua, saatnya kita bacakan siapa yang menjadi Quen dan King Mos kita pada tahun ini....”.
“ Untuk Quen Mos tahun ini jatuh kepada teman kita......Cecak alias Lisaaa....”.
Lisapun dengan senang hati maju kedepan...”
“ Benerkaan...kata gue...lo Quennya...” Ujar Noni yang berdiri disamping Lisa sambil bertepuk tangan gembira. “
“ Dan untuk Kingnyaaa....jatuh kepada Si Komodooo alias Royandi....” Lisapun kaget sekaligus senang...karena merasa harapannya akan terwujud dapat berkenalan lebih lagi dengan si Komodo ganteng tersebut.”
“Selamat ya...sudah menjadi quen...” ujar si Komodo memberi salaman kepada Lisa. “ Iya...kamu juga...selamat sudah menjadi King juga...hehe...” Ujar Lisa.
Sejak saat itu Lisa diam – diam menaruh hati dengan cowok yang menjadi King Mos tersebut, ingin berkenalan lebih lanjut, belum ada nyali dan takut dibilang cewek agresif.Akhirnya Lisa hanya berani memandang cowok tersebut dari kejahuan tanpa berani mendekatinya, ketika jam istirahat maupun pulang sekolah .
“Huuuh...Si Komodo itu...sepertinya sangat cuek dan angkuh terhadap cewek” ujar Lisa dalam hati.
Seperti biasa Lisa berangkat ke sekolah pagi – pagi sekali bukan karena rajin ingin segera mengikuti pelajaran, tapi agar segera tiba di sekolah dan ingin memandang si Cowok ganteng alias Si Komodo memasuki gerbang dengan tas ransel disampingnya berjalan dengan gagahnya memasuki halaman sekolah menuju kelasnya yang tak jauh juga dengan kelas Lisa sendiri ya...Kelas X2 sedangkan Lisa duduk di kelas X4, sudah menjadi rutinitas Lisa setiap pagi berdiri dekat pintu kelasnya menikmati pemandangan yang menarik dan membahagiakan itu. Lisa tidak perduli apakah cowok itu mengetahui atau tidak ulahnya tersebut, yang penting baginya itu menarik dan menyenangkan hatinya.
“Lisaaa....,sudah menyelesaikan tugas dari Bu Rini belum.”Tiba – tiba sahabatnya Noni muncul tergesa – gesa memasuki kelas.
” Oh...sudah..kalau lo mau pinjem ambil tuh..di tas buku yang berwarna biru..” ujar Lisa sambil matanya tak luput dari pandangan halaman sekolah.
” Kamu lagi melihat apa siih...,”ujar Noni sambil matanya juga ikut memandang halaman sekolah.” “Ahh..ada deh...,rahasiaaa...hahaha” .
“ Tuuh kaan...kamu curang...pake rahasia- rahasiaan sama aku...” Nonipun cemberut. “
“ Nggak ada apa – apa kok...Cuma senang dan seru aja lihat anak – anak rame dilapangan sambil bercanda – canda”. “ Eh...katanya kemarin kamu mau curhat dan mita tolong ke aku tentang sesuatu..., jadiii...” ujar Lisa membujuk sahabatnya yang masih cemberut itu.”
“ Jadiii...tapi nggak sekarang...kapan – kapan ja deeh...” ujar Noni. “
“ Ok laah...kalo begituuu...” . sambil mengacungkan jempol ke Noni .Mereka pun masuk ke kelas karena pelajaran pertama akan dimulai.
Dua Minggu sudah Lisa menjadi siswa SMA di sekolah ini tapi belum ada juga tanda – tanda cara berkenalan dengan cowok yang menjadi idamannya itu, hingga suatu hari ketika Lisa sedang asik mengikuti pelajaran di kelasnya, Lisa melihat cowok tersebut melewati kelasnya hendak menuju kantin sekolah yang berada tepat di belakang kelasnya.
” Baru jam 9.40...istirahatkan jam 10.., mau kemana dia...” ujar Lisa dalam hati sambil memandang jam dipergelangan tangannya.
Kemudian cowok itupun kembali melewati kelasnya setelah lebih kurang 10 menit dikantin. Keesokan harinya juga demikian.
“ Iih...bodoh ah..tuh cowok “ ujar Lisa dalam hati.
Hingga di hari ketiga, ketika cowok itu lewat kembali di depan kelasnya tanpa sengaja Lisa memandang kearah cowok terebut dan begitu pula cowok itu memberi senyum kepada Lisa dan memberi kode agar Lisa juga ikut keluar kelas mengikutinya di kantin. Lisapun kaget bercampur senang.
“ Ada apa ya..dia memanggilku...apa dia tahu diam – diam aku memperhatikannya lalu dia marah...” Ah sudalah ikut ja..”.
”Non...Aku kebelet nih mo ke WC dulu...perutku mules..” bisikku kepada Noni yang sedang asik mengerjakan tugas Bahasa Indonesia yang baru diberikan bu Rini tadi.
”Hemm...udah sana..., izin ke Bu Rini” ujar Noni yang matanya masih serius menulis tugas tersebut.
Setelah izin dengan Bu Rini, Lisapun menuju kantin yang masih sepi dan mendekati cowok tersebut yang sedang asik mengunyah permen karet dikantin tersebut.
“ Haii..pa khabar.., kamu Lisa ya...anak X4, kalo nggak salah yang menjadi Quen Mos..” sambil mengulurkan tangannya” Saya Roy...tepatnya Royandi..”.
“ Mau apa kamu memanggilku ke sini..” Ujar Lisa yang sedikit merasa gugup menerima uluran tangan Roy.
” Inikan belum istirahat...kalo nggak ada yang penting saya mau cepat kekelas...” ujar Lisa salah tingkah.
“Maaf mengganggu...Cuma mau memastikan ja kok kamu Lisa anak kelas X4”...Ok...silahkan kembali kekelas Lis...”
Nggak penting tahu...” ujar Lisa sambil menahan senyum dan kembali kekelas.
Setelah kejadian itu Lisa dan Roypun selalu sering melempar senyum bila bertemu, khususnya ketika istirahat dan tanpa dikomondo selalu pulang sekolah bersama, berjalan melewati kebun sawit yang ada disekitar sekolah mereka walaupun tidak berdua tapi bersama teman – teman lainnya.
Suatu hari di sekolah yang masih sepi tepatnya di kelas X4, Noni mendekati Lisa.
“ Lisaaa...., nanti pulang sekolah ke rumahku yuuk...penting, ada yang mau aku bicarakan sama kamu..”
“Jangan...Aku ada acara keluarga di rumahku hari ini...jadi belum bisa kerumahmu...bagaimana kalau sambil pulang sekolah ja...kita mampir sebentar di warung bakso...Ok”kata Lisa.
“ Baiklah...sambil makan bakso pulang sekolah ja...” Nonipun setuju usulan Lisa tersebut. Sepulang sekolah Lisa dan Nonipun berjalan bersama menuju warung Bakso.
” Ada apa Non..., ada masalah apa...aku siap membantu kok...demi sahabatku yang cantik ini...” ujar Lisa sambil memeluk sahabatnya itu.
” Lisa..., kamu tahukan kalo aku suka dengan sesuatu aku harus bisa mendapatkannya...”.
” ya sudah...kali ini kamu mau beli apa...,toh orang tuamu mampu...”.
“ Bukan...bukan itu Lisa...”.
“ teruuss...maksudnyaa..”.
“ Lisa lo mau bantu aku nggak...aku sebenarnya lagi suka sama seseorang..., tapi nggak berani langsung menyatakan sukaku itu ke orang tersebut...” .
.“ Maksudnya...aku yang nyampein gituu..., emang suka ma siapaaa...kok kamu nggak pernah cerita siapa orangnya Non...” .
“iya...tapi kamu nggak nyampein langsung kok...tapi tolong sampaikan suratku ja..untuk dia...” ujar Noni.”
“Ok...baiklah aku bersedia sampaikan suratmu itu...tapi siapa dulu nih orangnya....”.
“ Dia anak X2 Lis...yang menjadi King Mos pasangan kamu dulu..,”.
“ Royaaandiii...!” kaget dan terbatuk – batuk lisa menyebut nama itu.
“ iya Lis...kamu maukan...besok sampaikan suratku itu...” ujar noni memohon dan memelas dengan Lisa.
” Baiklah Non...besok saya sampaikan suratmu itu ke Roy..., saya mau pulang dulu...maaf nggak bisa lama menemanimu di sini..aku permisi yaa...” ujar Lisa berlalu meninggalkan Noni yang masih asik dengan baksonya.
“ Ok...sampai besok Lis...”.
Keesokannya di sekolah, Lisa dan Noni berada dikelas mengikuti pelajaran seperti biasanya.
”gimana Non...jadi kamu mo kasih surat ke Roy” bisik Lisa.
” Iya...nih suratnya...istirahat kamu bagiin ya...udah nggak sabar nih..” balas Noni sambil tersenyum simpul.
Ketika istirahat tiba, Royandi sedang asik berkumpul bersama teman – teman cowoknya duduk di bangku – bangku bawah pohon yang tak jauh dari kelasnya.
“ Eh...Lisa mau ke sini tuh...cariin kamu tuh Roy” ujar salah satu temanya.
“ Ada apa Lis...tumben mau dekati kami...heheh” .
” maaf saya hanya mau sampaikan ini saja ke Roy..” Lisapun mengeluarkan surat bersampul warna pink ke Roy lalu pergi terburu – buru.
“ Gimana Lis...udah suratnya...” ujar noni sambil menarik tangan lisa.
” Udah Non...tenang ja...tinggal tunggu balasan.”
“ Lis...udah 3 hari suratku kok belum di balas yah..” Ujar Noni mulai tak sabar. “ nanti deeh..aku tanyaiin Non ke Roy ..”. Sepulang sekolah Lisapun menunggu Roy agar bisa pulang bareng dan menanyakan surat tersebut.
” Roy...gimana kemarin suratnya...” Lisa bertanya sambil berjalan.
“Lisa..gimana jawabannya kita duduk dulu yuuk di warteg itu..” ujar Roy sambil menarik tangan Lisa.
“ eeh...udah – udah...saya mau tahu jawabannya Roy...” kasihan temanku menungu lama jawaban darimu...” ujar lisa sambil melepaskan tangannya dari tangan Roy.
” Haa...Apa..surat dari teman...bukan dari kamu yah...” ujar Roy Kaget.
“ Roy...kamu jangan aneh – aneh..aku nggak sudi kalau kamu mainkan perasaan sahabatku itu...dia akan malu...”
“Maaf aku kira dari kamu Lis..dan aku nggak mau jawab lewat surat...suer...surat itu tidak aku baca dan sudah aku buang...”
“ah...bohong kamu Roy...kamu harus terima sahabatku itu..” Lisapun berlari kecil meninggalkan Roy...”
Ok...Lisa...aku terima kemauanmua itu..” teriak Roy..
Setelah itu, Roy dan Nonipun selalu kelihatan bersama, Lisapun sudah mulai menjauhui keduanya, seolah – olah tidak perduli lagi dengan Roy dan sahabatnya itu.
” Akhirnya...jadian juga mereka.., aku harus menjauh agar tidak salah paham nantinya.” Ujar Lisa dalam hati.
“ Lis...trims ya...sekarang aku sudah jadian loh...”sambil tertawa senang.
“Syukurlah Non...keinginanmu terwujud juga...met bahagia ya...”ujar Lisa tanpa senyum i wajahnya.Lisa berusaha melupakan Roy dari ingatannya, dia tidak ingin mengganggu kebahgiaan sahabatnya noni itu.. dan selalu menghindar dan menjauh dari noni dan Roy. Tapi waktu berkata lain., ketika kenaikkan kelas Lisa dan dan roy kembali dipertemukan kembali di kelas XI dengan satu kelas. Sejak kelas XI itu sudah jarang sekali Lisa melihat Roy dan Noni bersama. Begitupun Lisa biar satu kelas denga Roy, Lisa selalu berusaha menghindar dan menjauh dari Roy.bahkan belum pernah bertegur sapa, hingga suatu hari saat bel istirahat tiba dan teman – teman sudah berhamburan meninggalkan kelas, Lisa masih merapikan bukunya, tanpa ia sadari Roy mendekatinya
.” Lis...nggak istirahat” ujar Roy.
”Eh..ya rapiin buku dulu nih..., sori aku tinggal ya..” tanpa memandang Roy dan berdiri hendak pergi.
“ eeitt...tunggu dulu lis...” ujar Roy sambil secepatnya memegang dan menarik tangan kiri Lisa.
” Lepasin,..apaan seeh..mau perlu apa kamu..” ujar lisa kesal dengan tingkah Roy yang menarik tangannya.
” Lis...Aku sudah nggak bisa dan nggak lagi dengan temanmu Noni itu..”
“Terus...apa hubungannya denganku...” kaget namun dihati Lisa senang juga.
.” Aku kan hanya menuruti permintaanmu...dan sekarang sudah selesai...” ujar Roy kesal.
“ itukan kamu...bagaimana dengan Noni...belum tentukan..”
“ Aku nggak peduli Lis...cukup sudah aku menjalankankan hubungan yang terpaksa itu...sekarang aku sudah tidak mau lagi..”
“Sori.. aku nggak mau tahu dan ikut campur urusan kalian...” Nonipun berlalu meninggalkan Roy sendiri di kelas.
Apa yang diucapkan Roy tadi di sekolah selalu terngiang – ngiang di telinga Lisa.
“ Apakah benar ya...,yang diucapkan Roy tadi..., apa sebaiknya aku tanya Noni saja...” sejak tidak satu kelas lagi aku sudah jarang bertemu dan berbicara dengan Noni...,tapi ya sudalah besok aku mau tanya saja ke Noni” ujar Lisa berbicara dengan hatinya.
Di sekolah Lisa pergi menuju kelas Noni, biasanya temannya itu selalu datang pagi untuk mengerjakan tugas dari guru,
” Pagiii...Noni ada...?” Lisa bertanya kepada teman sekelas noni yang ada di kelas itu.
” Sudah ada seeh...tapi tidak di kelas..,“bilangnya seeh tadi,,ke perpustakaan mo minjam buku”
“ baiklah...biar saya susul saja ke sana...” Lisapun segera pergi menuju perpustakaan .
Diperpustakaan Lisa melihat Noni lagi duduk disalah satu kursi dengan sebuah buku Novel di tangannya.
“ Non...lagi pinjam buku apa...” ujar Lisa.
” Eh..kamu Lis...buku ini...,mau cari buku apa...tumben pagi – pagi ke perpus..”
“ iya...aku lagi cari buku kumpulan cerpen buat tugas Bahasa Indonesia”
“ mumpung kamu juga ada di sini bisa dong sekalian membantu...” ujar Lisa mencari alasan.
“ Non...boleh bertanya nggak...tapi jangan marah ya...”
“Hemm silahkan Lis...tanya apa...”
“Sejak kita pisah kelas...dan saya satu kelas dengan Roy..., kulihat kamu jarang bersama Roy...”
“ oooh itu..., masih pada sibuk ja Lis..semenjak ujian kenaikan kelas yang lalu...”
“ Oh begitu Non..”
“ Lis..., aku nggak ngerti dengan sikap Roy itu...,sejak kami bersama walaupun sering jalan dan bersama tapi sikapnya sangat dingin dan acuh.., seperti ada masalah yang ia sembunyikan dariku..,setiap aku tanya...dia hanya diam,dan sekarang juga seperti itu...belum ada sedikitpun dia bertanya kepadaku..,kesal juga seeh...”
“ya sudahlah...ayo...kembali ke kelas , bentar lagi bel, nih.. bukunya sudah ada...” ayoo” ujar Noni.
Setelah Lisa hendak kembali ke kelas,ia melihat si Roy sedang berdiri di depan pintu kelasnya sepertinya ia tahu bahwa Lisa baru saja bertemu Noni di perpustakaan.
“ Lisa..., jangan suruh aku lagi untuk terus jalan bareng dengan temanmu itu,Cukuup.” Sambil Roy menghalangi Lisa masuk kelas dengan meregangkan tangannya.
“ Duuh...terserah kamu ja..., aku juga tidak memaksa...,meski aku tahu Noni masih ingin bersama kamu, tapi kalau sikapmu terhadapnya seperti itu...aku mau ngomong apa..” Lisapun menepis tangan Roy dan masuk ke kelas karena pelajaran akan dimulai.
“ Lis..., pinjem catatanmu dong...tadi aku nggak konsen nyatat apa yang disampaikan Pk Ben tadi.., boleh....?” Roy yang tiba – tiba sudah duduk disebelahnya karena bangku sebelah Lisa memang kosong karena hari ini Yupi teman sebangkunya tidak masuk sekolah.
“ Lisapun memberikan buku catatan itu ke Roy tanpa suara.
“ Maaf ya atas yang tadi di depan pintu...” Si Roypun menyodorkan buku Lisa kembali dengan sebuah tulisan di buku itu.Lisa..., Maaf ya..,jangan marah dan kesal sama aku.., karena kalau kamu marah tak lagi kulihat matahari yang indah pagi ini seperti hilang dalam geerhana”
melihat tulisan itu, Lisapun menahan senyum.” Emmbeerr kamu, sastrawan picisan..”.
Sudah hampir dua bulan Lisa duduk di kelas XI, hubungannya dengan Roypun semakin membaik, Roy selalu saja membuat Lisa senang, mulai dari tingkahnya yang kocak dan menghibur bila dekat dengannya dan bahkan hampir setiap hari di sekolah si Roy memberikannya makanan, apakah itu coklat, permen, buah dan lain – lain. Jauh sekali dan berbanding terbalik sikap Roy yang pernah diceritakan Noni.
“ Ah...Noni...tidak bisa juga dipercaya omongannya..” ujar Lisa dalam hati.
Keesokan harinya di kelas Lisa,” Helooo teman – teman semua..., jangan lupa yah...malam minggu lusa aku UlTAH.., ku tunggu kehadiran kalian di rumahku...” teman sebangku Lisa berteriak – teriak sambil membagikan kartu ultahnya di kelas.
” Lis...nanti pulang sekolah temani aku ya...cari – cari gaun Ultah yang pas...” ujar Yupi sambil mencubit pinggang Lisa.
” Ouuw...Yupi...yang mau UlTAH jangan galak dong...” ujar Lisa sambil tertawa.
Saat pulang sekolah Lisa dan Yupi berjalan bersama melewati kebun sawit yang berada sekitar sekolah itu untuk menungu angkot karena memang jalan raya yang berada di depan sekolah Lisa ditanami kebun sawit, mereka akan berencana mencari gaun ULTAH Yupi yang dua hari lagi akan berulang tahun.
” Lis..., kemarin sewaktu aku membagikan undangan ke teman – teman..., aku mendengar sekilas dari teman – teman si Roy, bahwa si Roy akan memberi kamu kejutan tuuh,.., tapi aku kurang jelas seperti apa kejutannya.., jangan – jangaannn...?”
“Jangan – jangan apa Yupi.., biasa kalau dia selalu ngasih kejutan dengan omongan – omongan kocaknya...” ujar Lisa cuek tapi di hatinya penasaran juga.
” Karena aku lihat kamu sama Roy sangat cocok.., apa nggak sebaiknya saja kalian jadian gitu..., dan kulihat Roy juga sangat perhatian sama kamu...,Quen dan King..., klop looh..” Yupipun melirik Lisa penasaran .
” Dia sudah punya pacar pi..., kebetulan teman sekelasku dulu..., tahukan...”.
“ Aaah..itukan dulu Lis..., kulihat si Roy biasa saja sama Noni itu, bahkan aku pernah melihat di kantin sewaktu Noni lagi makan bakso berdua dengan Hendri kakak kelas kita yang jurusan Biologi itu, lalu Roy muncul untuk membeli minuman sehabis olahraga, mereka tidak ada tegur sapa..., seolah tidak mengenal dan cuek..., beda saat Roy bertemu kamu Lis...” ujar Yupi meyakinkan Lisa.
” Tuuh angkotnya.., ayooo.., nanti kita bicara lagi...” lisapun menarik cepat tangan Yupi untuk naik angkot tersebut. Namun mendengar cerita Yupi tadi, entah mengapa jantung Lisa terasa aneh, berdegup cepat dan entah perasaan apa yang ada di hati Lisa saat itu.
Hari Sabtu di sekolah Lisa merupakan kegiatan eskul dan OSIS mereka sangat sibuk karena akan menghadapi kegiatan perlombaan antar sekolah dalam rangka peringatan hari Kemerdekaan RI.
“ Haiii...jangan lupa nanti malam yaah...UlTAHKU mulai jam 7, banyak acara seru loh.., yang punya pasangan ada acara dansa juga...” Teriak Yupi di kelas saat istirahat.
” Lis...jangan telat yah ke rumahku.., Roy...kamu hadir yaa...jangan sampai nggak looh...” teriak yupi kembali.
“ Tenang Pii...Roy pasti datang...ehem..ehem...kalau Lisa datang, dia pasti hadir...iya nggak Roy..” ledek teman – teman Roy yang ada di kelas itu. Lisapun sedikit merasa canggung dan salah tingkah, entah perasaan apa yang sedang melanda hatinya saat itu.
” Duuh...kalian, jangan kait – kaitkan ke saya dong...apa hubungannya...” ujar Lisa sedikit malu tapi kesal juga. Sedangkan Roy hanya diam tidak memberi komentar sedikitpun tentang ledekan teman – temannya.
Rumah Yupi malam itu mulai kelihatan ramai di datangi para undangan yang akan merayakan hari ULTAHNYA, Yupi berdandan sangat cantik sekali dengan gaun ULTAHNYA , begitupun Lisa yang sudah hadir tak kalah anggunnya dengan memakai setelan kulot dengan rambut panjang sepinggang itu yang dibiarkan lepas dengan bando mutiara bak putri – putri dari negeri dongeng, sesekali terdengar tertawa bahagia dan lepas dari mereka bersama teman yang lainnya.
” Lis...tuh Roy datang” Yupi mencolek Lisa agar ikut melihat kedatangan Roy yang mendekati teman – teman lelaki lainnya, sambil sesekali matanya mencari seseorang ditengah keramaian itu. Lisapun ikut melihat kehadiran Roy, tanpa sengaja Roypun juga melihat Lisa, merekapun sambil melempar senyum.
” Tenang doong...” hati Lisa mulai berkecamuk.
“ Ciiiee..., “ yupipun menggoda Lisa yang saat itu wajahnya entah berwarna apa.
“ Apa siih Pi...biasa ja dong..” ujar Lisa pura – pura cuek akan ledekan temannya Yupi itu.Pesta UlTAH berjalan semakin meriah ,Namun Lisa dan Roypun belum kelihatan bersama, sepertinya mereka asik sendiri – sendiri bersama temannya masing – masing di acara itu.
“ acara berikutnya adalah mencari pasangan...caranya lampu akan dimatikan selama tujuh menit dan setelah lampu dinyalakan kalian harus berpasangan, bagi yang tidak mendapatkan pasangan akan mendapatkan hukuman yaitu menghabiskan masing – masing sepiring kue tart ini tanpa menggunakan tangan tapi langsung pakai mulut saja..” teriak MC yang memadu acara ULTAH Yupi tersebut.
“ Horeee....” tepuk tangan riuh para undangan tertawa senang mendengar acara yang disebutkan MC tersebut.
“ Satu...Dua...Tiiigaa matiii..” teriak MC memadu acara.
Tiba - tiba ada tangan yang menarik tangan Lisa di tengah kegelapan itu, namun tangan itu menariknya keluar dari ruangan gelap itu.
“ Eeh...siapa seeh...kenapa tangan saya diseret keluar” Lisappun sedikit kaget dan mencoba melepaskan tangan tersebut, namun mencoba mengikuti orang yang membawanya ke luar tersebut.
“ Huss...aku Roy..., Yuuk kita keluar saja”.
“ Kamu Roy..kenapa harus di luar seeh....”
“ Sudah..kita ke taman depan itu yook...” Roypun masih menggandeng tangan Lisa menuju sebuah taman yang berada di depan rumah Yupi tersebut dan merekapun duduk di sebuah kursi yang berada di taman itu.
“ Kamu bikin aku kaget tahu...” Ujar Lisa masih sedikit kesal.
“ Maaf Lis...hanya cara itu bisa membawamu kemari. “ Lis..., aku senang sekali malam ini, sebenarnya aku mau mengatakan sesuatu ke kamu...tapi takut kamu marah ke aku..” ujar Roy hati – hati takut Lisa tersinggung lagi.
“ kamu kenapa seeh kok aneh gitu..., ngomong aja kalo penting...” ujar Lisa mencoba menenangkan hatinya.
” Kamu jelek banget malam ini..., biasanya sedikit tomboy tapi sekarang mirip nenek – nenek yang ada di sanaa...” ujar Roy sambil menunjuk seorang nenek yang sedang berjualan nasi pecal di pinggir jalan yang tak jauh dari rumah Yupi.
” Apaa...Roy...kamuu..” Lisapun tak sengaja memukul Roy.
” Hahaha...., sorri..., ayuuu koook” ujar Roy lagi tertawa lepas berhasil meledek Lisa. Roy dan Lisapun tidak memperdulikan lagi acar ULTAH temannya itu mereka sudah terlarut bersama dengan tertawa canda di taman itu, seolah malam itu milik mereka.
Di saat semua terlarut dalam acara ULTAH Yupi, Lisa dan Roypun juga sedang asik tertawa bercanda di taman tanpa memperdulikan sekitarnya, ada sepasang mata atau seseorang yang melihat mereka dengan rasa dendam, benci dan marah.
” Rasain kamu nanti...aku akan buat perhitungan sama kamu” orang tersebut berkata dengan kesal dan marah. Tapi malampun semakin larut, waktu menunjukkan 23.00 wib,
“Lis..., sudah malam nih..., tuh anak – anak sudah mulai ada yang pulang..” Roypun berdiri disebelah kursi tersebut.
” Iya...aku juga mau pulang...,” ujar Lisa bersiap – siap.
“ Gimana kalau aku yang mengantarLis...,aku bawa motor tuuh..” Roy menawarkan mengantar Lisa pulang.
” Terima kasih Roy...nggak usah, tadi aku bilang ke orang tuaku pulangnya nanti akan diantar Yupi bersama orang tuanya.”
Lisa dan Roypun sambil berjalan menuju rumah Lisa untuk berpamitan dengan Yupi.
“Naah...dari mana kalian...punya acara sendiri nih...” ledek Yupi ke Lisa yang bersemu merah wajahnya.
” Nggk Pi...Cuma ngobrol ja dengan Roy di depan rumahmu kok..” sahut Lisa.
“ Ok..aku pulang dulu ya..., sudah malam...di jalan sudah sepii..., sampai ketemu hari Senin yaah..,” ujar Roy yang bersiap – siap menggunakan helmnya dan siap mengendarai motor kesayangannya itu. “ Ok...dah Roooy...” sapa Lisa dan Yupi.
Hari Senin di sekolah Lisa sangat bahagia, obrolannya dengan Roy saat di rumah Lisa itupun membuatnya semangat untuk segera cepat – cepat datang ke sekolah, akan ada saat – saat indah nanti dengan si Komodo itu. Namun ternyata hari itu Roy tidak masuk sekolah karena izin sakit, tapi belum ada yang tahu sakit apa Roy hingga nggak bisa masuk sekolah. Keesokannya di hari Selasa Roypun belum bisa masuk sekolah hingga dihari ketiga Roy tidak masuk sekolah barulah terdengar kabar bahwa Roy sedang berada di rumah sakit di ruang ICU sudah dua hari belum sadarkan diri. Lisa dan teman – temannyapun kaget.
“ Sabar ya Lis...khabarnya malam minggu sehabis pulang dari rumahku Roy kecelakaan...” ujarYupi sedih menyampaikan kabar itu. Lisapun hanya diam, tak mampu berkata – kata , hatinya sangat sedih.
“ Anak – anak...nanti jam sepuluh kita akan menjenguk Roy di rumah sakit..” seruan wali kelas mereka.Namun Lisa hanya diam.
Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit bersama teman – temannya dan wali kelas, Lisa hanya berdiam diri, tidak ada lagi senyum dan keceriaan diwajahnya seperti biasanya.
“ Kita doakan ya...agar Roy segera sadar dan pulih kembali” wali kelas berkata lirih kepada Lisa dan teman – temannya.
Sesampai di Rumah Sakit mereka melihat Roy berada di ruang ICU dalam keadaan tak sadarkan diri, air matapun tanpa sadar air matapun menetes di pipi Lisa.”
Lis...Kita doakan yaa” Ujar Yupi yang juga sedih dan mengeluarkan air mata.
“ Ada yang bernama Lisa...” terdengar seseorang memanggil namanya.
“ Ini Lisa kak...” ujar Yupi menggandeng Lisa yang masih hanya terdiam.
“ Saya kakaknya Roy..., Lisa..ayo ikut saya , ada yang ingin saya sampaikan ke kamu.. Yupipun menarik tangan Lisa mengikuti kakaknya Roy tersebut menuju suatu ruangan kosong.
“ Lisa..., apakah malam minggu yang lalu kamu bersama Roy...?” kakak Roy bertanya kepada Lisa. “ iyaaa kak...di ULTAHnya Yupi ini...” ujar lisa lirih.
” Lis...saya menemukan ini di saku jaketnya Roy ketika Roy mengalami kecelakaan itu...” Kakak Roy memberikan sepucuk surat yang mulai lusuh kepada Lisa.
” Bukalah...itu tulisan Roy buat kamu..” sambil menyodorkaan surat tersebut ke Lisa, dan Lisapun perlahan – lahan mulai membuka surat tersebut dan membacanya.
Hi Quen....
Kuharap kamu mampu membaca surat ini seperti kamu mampu membaca sikapku kepadamu selama ini, Kamu memang sangat jelek seperti cecak karena namamu cecakkan..., namun karena itulah aku selalu mengingatmu.., saat malam tiba ataupun dimana aku berada selalu melihat cecak, aku selalu ingat kepadamu...bahkan ketika aku makan bakso bersama sahabatmu Noni itu..tanpa sengaja ada juga cecak di meja itu..., hehehe...entah sejak kapan aku selalu memperhatikan cecak dan menjadi binatang kegemaranku..., melihatmu pertama kali bukan saat ketika kita berpasangan menjadi Quen dan King namun ketika kamu masih di SMP, saat grup teatermu kamu mengisi acara menjadi salah satu penari di acara ulang tahun PERTAMINA, saat itu aku hadir menjadi tamu menemani ayahku namun tak sempat berkenalan saat itu...karena kita masih SMP. Tiba – tiba kita bertemu kembali di satu sekolah, bukan kamu yang selalu memperhatikan aku saat di sekolah sebelum bel masuk berbunyi..., namun sebaliknya, akulah yang selalu memperhatikanmu tanpa kamu ketahui...,sulit rasanya hati ini untuk tidak mengenalmu...,akhirnya kucoba nekat ingin bertemu denganmu di kantin sebelum bel istirahat tiba ketika itu.Sampai akhirnya kamu mengenalkanku kepada sahabatmu yang sebenarnya sama sekali tidak pernah ada dipikiranku. Tapi entah mengapa aku menurut saja krena kupikir tidak akan menyakiti hatimu.Suatu malam aku melihat bintang jatuh, kata orang dengan melihat itu doa kita akan dikabulkan , dan akupun meminta agar kamu dapat mengerti perasannku dan kita bisa bersama. Hatiku bahagia Lis...saat tahu kita akhirnya bersama meski hanya dengan satu kelas.Lis...kuharap kau mengerti...dariku Roy..
“ Surat itu sebenarnya akan diberikan kepadamu Lis..di malam ULTAH Yupi..” entah kenapa saat sampai kecelakaan itu terjadi aku masih menemukan surat itu di jaketnya” ujar kakak Roy sedih. “ tapi kenapa belum diberikannya kepadamu..., dan ini satu lagi di dalam buku diary Roy selalu ada namamu.., hingga karikatur Quen dan Kingpun juga ada di dalamnya.Roy sangat memperhatikanmu Lis...” ujar kakaknya Roy menjelaskan dengan haru.
Lisapun semakin terisak tanpa bisa berkata apa – apa. Tak lama kemudian tiba – tiba seorang suster mamanggil kakaknya Roy.
” Mbak segera ke ruang ICU...”
Kakak Roy, Lisa dan Yupipun berjalan setengah berlari menuju depan pintu Ruangan ICU orang tua dan seluruh orang yang berada di sekitar ruangan ICU itu menanti dengan sangat cemas, terdiam dan mengeluarkan air mata saat memelihat beberapa Dokter mencoba menyadarkan ROY.
“ Innalilahi wainailahiRojiun...”Dokterpun menutup wajah Roy dengan kain putih,
tangisanpun meramaikan suasana yang mencekam di sekitar ruangan itu.
“Komodo...kamu jahat..” terdengar suara lirih Lisa sambil memegang surat yang tak sadar terlepas ditangannya.
Sejak kejadian itu Lisa menjadi anak yang sangat pendiam, kurang semangat dalam mengerjakan apapun termasuk belajar. Hingga nilainya jatuh. Tidak mau percaya dengan siapapun termasuk sahabat dan teman – teman dekatnya sendiri. Suka melamun.., dan ada eorang guru yang memperhatikan perubahan sikap Lisa itu. Mencoba mendekati Lisa, mencoba menjadi sahabat, teman, kakak dengan memberinya semangat, hingga membimbingnya belajar. Dan Lisa akhirnya bangkit kembali menjadi anak yang ceria.hingga ia sangat menyayangi gurunya tersebut.
Kisah cinta nya sangat menarik,romantis,dan bikin baper.menurut saya yang menarik dari cerita ini adalah pada saat terjadi pengorbanan seorang sahabat yang rela mengorbankan perasaannya demi melihat sahabatnya bahagia:)
BalasHapusKalau menurut saya cerita tentang ada cinta di sekolah ini kisah cinta nya romantis dan penuh drama.dalam derma ini saya menyukai tokoh laki² yang bernama royandi dia sangat gentle dan tidak egois dalam percintaan.walaupun ending dri cerita ini sedih.tapi cerita ini sangat bagus dan menarik.
BalasHapusceritanya sangat menarik sekali,dan disini saya sangat menyukai tokoh lisa karna dia telah mengorbankan perasaannya sendiri untuk sahabatnya sendiri yaitu noni,walaupun hatinya sangat sakit untuk menerima semua kenyataannya ini
BalasHapusPada saat saya membaca cerita ini saya tersenyum,sedih dan terharu , cerita dan alur ceritanya bagus sehingga bisa membuat isi pembaca penasaran ingin tahu bagaimana ending nya
BalasHapusNama saya sri wahyuni saya menyukai cerita ini karena lisa lebih mementingkan sahabatnya daripada seorang lelaki yang ia cintai,dia sangat baik sampai ia merelakan perasaannya sendiri
BalasHapusY
BalasHapusCerita nya sangat menarik,di sini saya menyukai tokoh yang bernama Royandi,karena dia memiliki jiwa gentle men dan tidak memiliki sikap egois,dan saya juga menyukai tokoh bernama Lisa,karena dia rela mengorbankan perasaan nya demi sahabat nya dia,yaitu Noni.jadi Lisa rela mengorbankan apa saja demi seorang sahabat nya.
BalasHapusCeritanya menarik,karena lisa lebih mementingkan perasaan sahabatnya dari pada perasaannya sendiri kepada royandi
BalasHapusnama saya devita astiani, saya menyukai cerpen ini, tokoh yg bernama lisa ini mengorbankan perasaan nya sendiri untuk sahabat nya yaitu bernama noni, ya walaupun hatinya terasa sakit, tetapi ia hrs menerima kenyataan ini
BalasHapusNama saya Dhya, menurut saya ceritanya menarik karena lisa lebih mementingkan perasaan sahabatnya dari pada perasaannya sendiri kepada royandi
BalasHapusNama saya Gilang wicaksono
BalasHapusMenurut saya cerita ini tidak hanya menceritakan percintaan semata.
Tetapi, juga ada persahabatan & kesetiakawanan setelah saya membaca cerita ini saya sadar cinta itu tak harus memiliki.
Saya berikan nilai 95 dalam cerita ini
Cerita ini sangat menarik dan romantis,pokoknya mantep tenan dah bu:)
BalasHapus